Saat ini rayap perusak termasuk serangga yang sangat meresahkan masyarakat dan musuh Pest Control karena tingkat serangannya sangat cepat, ganas, dan menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Di Indonesia, kerugian akibat serangan rayap perusak bisa mencapai 224-238 milyar per tahun. Untuk ukuran dunia dipastikan akan lebih besar dari nilai tersebut. Sebagian besar rayap perusak sering menyerang bangunan seperti perumahan, perkantoran, atau gedung olahraga. Ini membuat perusahaan Jasa Pest Control harus bekerja keras untuk menghadapi rayap.
Siklus hidup dan perilaku sebagian besar jenis rayap umumnya sama, tetapi ada sedikit perbedaan dalam cara hidup. Perbedaan ini disebabkan adanya keragaman jenis rayap yang cukup tinggi dalam dunia rayap dan penyebarannya yang cukup luas.
Rayap adalah serangga sosial anggota bangsa Isoptera yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya.
Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun demikian, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan berterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai.