Jenis dan Penyebaran Rayap

Jenis dan Penyebaran Rayap

Tentang Rayap

Rayap merupakan salah satu jenis serangga dalam ordo Isoptera. Dalam siklus hidupnya, rayap mengalami metamorfosis bertahap atau gradual (hemimetabola), dari telur kemudian nimfa sampai menjadi dewasa. Setelah menetas dari telur, nimfa akan menjadi dewasa melalui beberapa instar (bentuk di antara dua tahap perubahan). Perubahan yang gradual ini berakibat terhadap kesaamaan bentuk badan secara umum, cara hidup, dan jenis makanan antara nimfa dan dewasa. Namun, nimfa yang memiliki tunas, sayapnya akan tumbuh sempurna pada instar terakhir ketika rayap telah mencapai tingkat dewasa.


Suatu koloni terbentuk dari perkawinan sepasang laron (alates) yang terbang keluar (swarming) dari sarang induk. Setelah berkopulasi (kawin), ratu akan menghasilkan telur yang jumlahnya bisa mencapai ribuan untuk memperbesar koloni baru. Telur Captotermes curvignathus akan menetas 8-11 hari setelah masa inkubasi (penetasan). Pada beberapa jenis rayap lain, telur akan menetas 20-70 hari setelah masa inkubasi (penetasan). Telur yang menetas akan mengalami 8 kali pergantian kulit hingga dewasa.

Koloni rayap yang merupakan jenis serangga sosial terbagi atas tiga kasta yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Ketiga kasta tersebut adalah kasta prajurit, kasta reproduktif, dan kasta pekerja. Tidak kurang dari 80-90% populasi koloni rayap merupakan rayap kasta pekerja.

Secara umum kasta prajurit akan mudah dikenali dari bentuk kepalanya dan adanya penebalan di bagian kutikula. Kasta prajurit bertugas menjaga koloni dari serangan musuh atau predator, mereka seperti semut. Secara genetik, kasta ini bisa berkelamin jantan atau betina. Kasta reproduktif terbagi atas ratu yang tugasnya bertelur untuk menghasilkan rayap baru dan raja yang bertugas membuahi ratu. Kasta ini terdiri dari kasta reproduktif primer dan suplementer (neoten).

Kasta pekerja biasa memiliki warna pucat dan sedikit mengalami penebalan dibagian kutikulanya, Kasta ini bertugas membangun sekaligus memperbaiki sarang, memelihara ratu, telur, dan rayap muda, serta mencari makanan untuk semua penghuni koloni. Merekalah yang bertanggungjawab terhadap kerusakan pada aset-aset milik manusia dan bahan berlignoselulosa lainnya. Mereka juga kadang-kadang bisa memperlihatkan perilaku kanibal dengan memakan rayap lain yang lemah atau sudah mati demi kelangsungan hidup koloni.

Jenis Rayap

Jenis dan Penyebaran Rayap

Rayap memiliki keragaman jenis yang cukup tinggi. Sampai saat ini telah tercatat lebih dari 2.000 jenis rayap yang ada di dunia. Secara garis besar, jenis rayap tersebut terbagi dalam 7 famili, 15 sub-famili, dan 200 genus (marga). Dilihat dari jumlah tersebut, jenis rayap sangat banyak. Setiap jenis rayap memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan jenis lainnya. Ada salah satu bagian rayap yang umum digunakan untuk identifikasi (penentuan jenis) rayap yaitu bidang dorsal thorax yang memiliki bentuk beragam.

Penyebaran Rayap

Hampir 10% dari keseluruhan rayap di dunia ditemukan di Indonesia yaitu 200 jenis yang terdiri dari 3 famili (Kalotermitidae, Rhinotermitidae, dan Termitidae), 6 sub-famili (Captotermitinae, Rhinotermitinae, Amitermitinae, Termitinae, Macrotermitinae, dan Nasutitermitinae), dan 14 genus (Neotermes, Cryptotermes, Schedorhinotermes, Prorhinotermes, Captotermes, Microcerotermes, Capritotermes, Macrotermes, Odontotermes, Microtermes, Bulbitermes, Nasutitermes, Hospitalitermes, dan Lacessititermes). Naum baru 179 jenis yang berhasil diidentifikasi(ditentukan jenisnya secara lamaiah), yaitu 4 jenis rayap kayu kering, 166 jenis rayap kayu basah, dan 9 jenis rayap subteranean. Khusus di Pulau Jawa ditemukan sekitar 52 jenis rayap. Hal ini merupakan kekayaan plasma nutfah yang harus dijaga dan harus diperhatikan. Dari beberapa jenis rayap yang ditemukan di Indonesia, ada jenis rayap endemik yang hanya hidup di Indonesia. Keadaan ini tidak mengherankan, mengingat kondisi kepulauan Indonesia yang mampu mendukung munculnya jenis rayap endemik.

Perlu diketahui bahwa penyebaran rayap sangat berhubungan dengan faktor curah hujan dan temperatur. Keadaan ini menyebabkan rayap menjadi mudah ditemukan di wilayah dataran rendah tropis dan hanya sebagian kecil yang ditemukan di dataran tinggi. Hampir sebagian jenis rayap berada di daerah tropis. Namun ada beberapa genus rayap yang mampu hidup di wilayah yang sangat dingin seperti Zootermopsis yang ditemukan di pegunungan Amerika Latin atau Archotermopsis yang ditemukan di Pegunungan Himalaya pada ketinggian 3.000 m di atas permukaan laut. Ada juga beberapa jenis rayap dari famili Heterotermes seperti Rhinotermitidae yang mampu hidup di daerah beriklim panas seperti India, Amerika Utara, dan Karibia. Di daerah Asia Tenggara seperti Indonesia banyak ditemukan jenis rayap dari sub-famili Macrotermitinae.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama